Translate

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Halaman

Jumat, 08 November 2013

Gereja Blenduk, Salah Satu Landmark Kota Semarang

Gereja Blenduk
Gereja yang dibangun pada 1753 oleh masyarakat Belanda yang dulu tinggal di kota Semarang ini adalah salah satu landmark di Kota Lama Semarang. Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah ini bergaya Neo-Klasik dengan bentuk heksagonal (persegi delapan), justru sangat berbeda dengan gedung-gedung di sekitarnya, jadi mudah untuk dikenali. Lokasi bangunan berhadapan langsung dengan Jl. Suari yang dulu bernama Kerk straat dalam Bahasa Belanda yang artinya Jalan Gereja.

Gereja ini sebenarnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya ada sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah. Gereja ini hingga sekarang masih digunakan setiap hari Minggu. Di sekitar gereja ini juga terdapat bangunan lain dari masa kolonial Belanda.

Bangunan ini menghadap ke Selatan. Lantai bangunan hampir sama tinggi dengan jalan di depannya. Pondasi yang digunakan terbuat dari batu dan sistem strukturnya dari bata. Dinding terbuat dari bata setebal satu batu. Atap bangunan berbentuk kubah dengan penutupnya lapisan logam yang dibentuk oleh usuk kayu jati. Di bawah pengakiran kubah terdapat lubang cahaya yang menyinari ruang dalam yang luas.

Pada sisi bangunan, Timur, Selatan dan Barat terdapat portico bergaya Dorik Romawi yang beratap pelana. Gereja ini memiliki dua buah Menara dikiri kanan Yang denahnya dasar berbentuk bujur sangkat tetapi pada lapisan paling atas berbentuk bundar. Menara ini beratap kubah kecil. Cornice yang ada disekililing bangunan berbentuk garis-garis mendatar.

Pintu masuk merupakan pintu ganda dari panel kayu. Ambang atas pintu berbentuk lengkung. Demikian pula halnya dengan ambang atas jendela, yang berbentuk busur. Tipe jendela ada dua kelompok. Pertama, jendela ganda berdaun krepyak, sedangkan yang kedua merupakan jendela kaca warna-warni berbingkai. Bangunan yang terkait di sekitar Gereja Blenduk adalah Gedung Jiwasraya yang terletak di sebelah Selatan, kantor Kerta Niaga di sebelah Barat, ruang terbuka bekas Parade Plein di sebelah Timurnya.

Gereja Blenduk sudah berganti rupa beberapa kali. Mula-mula Gereja di bangun pada tahun 1753, berbentuk rumah panggung Jawa, dengan atap yang sesuai dengan arsitektur Jawa. Hal ini dapat dilihat pada peta kota Semarang tahun 1756 yang menunjukkan konfigurasi massa yang berbeda dari sekarang. Pada tahun 1787 rumah panggung ini dirombak total.

Tujuh tahun berikutnya diadakan kembali perubahan. Pada tahun 1894, gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas dengan bentuk seperti sekarang ini. Yaitu dengan dua menara dan atap kubah. Keterangan mengenai Wilde dan Wetmas tertulis pada kolom di belakang mimbar.

Sumber : dari Wikipedia dan Visit Semarang

Pesona Kota Semarang Yang Penuh Nilai Sejarah

Lawang Sewu
Siapa yang tak tahu Semarang? Kota yang terkenal dengan Lumpia dan Bandeng Prestonya ini menyimpan sejuta wisata menarik yang wajib dikunjungi oleh para pecinta wisata. Semarang sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah ini berpenduduk hampir 2 juta jiwa, terletak kurang lebih 4 kilometer dari garis pantai.  Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah.

Penduduk Semarang umumnya adalah Suku Jawa yang menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritasnya adalah Islam, dan komunitas Tionghoa di Semarang termasuk banyak di sana. 

Bangunan yang terkenal di Semarang yang wajib dikunjungi adalah Gereja Blenduk dan Lawang Sewu.

Gereja Blenduk
Semarang juga mempunyai beberapa julukan seperti :

Venetië van Java
Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.

Kota Lumpia
Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China.

Kota Atlas
Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.

The Port of Java
Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Walikota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa.

Semarang Pesona Asia
Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Walikota Semarang menyetujui slogan "SPA", dimana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan dimana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)

Kita bisa menikmati wisata ke Semarang diantaranya :

Wisata Alam
  • Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu
  • Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
  • Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
  • Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
  • Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
  • Taman Lele Semarang, di Kelurahan Tambakaji
Wisata Sejarah
  • Museum MURI, di Kelurahan Tegalsari
  • Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
  • Museum Jawa Tengah, di Kelurahan Gisikdrono
  • Museum Mandala Bhakti, di Kelurahan Pindrikan Kidul
  • Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
  • Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
  • Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo
Wisata Religi
  • Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
  • Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima
  • Masjid Kauman Semarang, di daerah Kauman, Johar
  • Klenteng Sam Po Kong, di daerah Simongan
  • Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
  • Gereja Katedral Semarang di Kelurahan Randusari
  • Pagoda Buddhagaya, di Kecamatan Banyumanik
Wisata Keluarga
  • Wonderia, di Kelurahan Tegalsari
  • Bonbin Tinjomoyo, di Kelurahan Sukorejo
  • Marerokoco, di Kelurahan Tawangsari
Wisata Belanja 
  • Pasar Johar, di Kelurahan Kauman
  • Citra Land Mall (Ramayana), Kelurahan Karang Kidul
  • Java Mall (Hypermart), di Kelurahan Peterongan
  • Paragon Mall (Matahari), di Kelurahan Sekayu
  • Sri Ratu (Matahari), di Kelurahan Peterongan
  • DP Mall (Carrefour), di Kelurahan Pekunden Jl. Pemuda Semarang Tengah
Kalau datang ke Semarang wajib membeli oleh-oleh ini :
  • Roti Gandjel Rel
  • Lumpia
  • Tahu Bakso Ungaran
  • Mari Wijen
  • Bandeng presto

Rabu, 06 November 2013

Keunikan Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Borobudur

Jogja merupakan salah satu kota tujuan wisata di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Jogja juga merupakan salah satu daerah istimewa di Indonesia setelah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Daerah Istimewa Aceh. Ada banyak hal menarik di Jogja diataranya adalah provinsi yang masih menggunakan sistem pemerintahan Kesultanan Yogyakarta.

Potensi wisata di Jogja sangat bagus. Salah satu Keajaiban Dunia atau World Wonder Heritages juga ada di dekat Jogja, yaitu Candi Borobudur yang ada di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, kurang lebih 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Selain Candi Borobudur, ada juga tempat wisata menarik seperti : 
  • Candi Prambanan
  • Istana Ratu Boko
  • Pantai Indrayanti
  • Pantai Parangtritis
  • Pantai Sepanjang
  • Pantai Siung
  • Pantai Sundak
  • Pantai Trisik
  • Museum Affandi
  • Pantai Glagah
  • Pantai Wediobo
  • Pantai Congot
  • Pantai Depok
  • Pantai Pok Tunggal
  • Jalan Malioboro (sebagai pusat penjualan kerajinan di Jogja)
  • dll.
Jogja juga punya banyak tempat istirahat yang nyaman dari mulai kelas backpacker harga sekitar puluhan ribu hingga ratusan ribu atau juga bisa menginap di hotel berkelas, dari hotel bintang tiga sampai hotel bintang lima. Jadi, tidak perlu khawatir mencari tempat menginap yang nyaman dan pas bagi kantong. 

Pantai Pok Tunggal
Candi Prambanan
Jalan Malioboro


Ada 7 Fakta Unik Yogyakarta :

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat Provinsi di Indonesia yang meliputi Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2. Yogyakarta merupakan sebuah daerah yang memiliki banyak keunikan. Keunikan-keunikan tersebut adalah

1. Pantai, Kraton, Tugu, dan Merapi berada dalam 1 garis lurus.

Dilihat dari satelit ternyata Pantai Parang Kusumo, Kraton Yogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi berada dalam satu garis lurus. Filosofinya bahwa tugu merupakan simbol “manunggaling kawulo gusti” yang berarti bersatunya antara rakyat dengan penguasa. Merapi dan pantai merupakan titik api dan air. Kraton yang dibangun ditengah merapi dan pantai merupakan titik keseimbangan antara keduanya. Kraton merupakan titik keseimbangan vertikal dan horizontal. Keseimbangan horizontal dilambangkan oleh laut selatan yang menggambarkan hubungan antara manusia dan manusia. Sedangkan keseimbangan vertikal dilambangkan oleh gunung merapi yang menggambarkan hubungan manusia dengan sang pencipta.

2. Jembatan Kulon Progo

Di Kulon Progo terdapat jembatan yang tidak mempunyai pilar ditengahnya. Jembatan model tersebut hanya terdapat 2 buah di dunia. Jembatan sepanjang 96 meter ini mulai beroperasi sejak tahun 1957 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.

3. Yogyakarta = Indonesia Kecil

Jogja merupakan kota pelajar dimana banyak pelajar yang berasal dari daerah lain di Indonesia. Hampir seluruh plat nomor kendaraan dari Sabang sampai Merauke ada di Jogja. Hal itu menandakan pluralisme di kota Jogja.

4. Provinsi yang masih menggunakan sistem kerajaan

Provinsi Yogyakarta merupakan satu-satunya provinsi yang menggunakan sistem kerajaan di Indonesia. Gubernur Yogyakarta tidak dipilih melalui pemilu oleh rakyat tetapi berdasarkan urutan silsilah keluarga dari kraton Yogyakarta.

5. Selokan Mataram

Selokan mataram adalah sebuah saluran air yang dibangun pada masa pendudukan Jepang. Saluran air ini menghubungkan antara Sungai Opak dengan Kali Progo. Menurut legenda, Sunan Kalijaga pernah berukata bahwa apabila Sungai Opak dan Kali Progo digabungkan maka rakyat Jogja akan makmur. Selokan mataram digunakan oleh rakyat Jogja untuk mengairi lahan pertanian di daerah Jogja sehingga saat musim kemarau rakyat Jogja masih bisa bercocok tanam.

6. Dagadu

Dagadu merupakan salah satu merk dagang yang terkenal di Jogja. Dibelakang kata Dagadu terdapat kata Djokdja yang digunakan agar merk tersebut khas dengan Jogja. Pemilihan ejaan lama Djokdja digunakan untuk menambahkan nilai historis Yogyakarta.

7. Pohon nangka anggur

Pohon nangka ini sekilas memiliki bentuk seperti pohon nangka pada umumnya. Namun, buah yang dihasilkan berbeda dengan nangka lainnya karena nangka dari pohon ini tidak memiliki kulit luar. Buah nangka tersebut tumbuh tanpa kulit luar sehingga daging buah nampak dari luar. Pohon ini terdapat di lingkungan kepatihan Yogyakarta.

Tunggu apalagi, ayo datang ke Jogja! Mau tau paket backpacker ke Jogja? Klik aja di sini!

Wisata Kota Tua Jakarta

Museum Sejarah Kota Jakarta

Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta adalah salah satu destinasi yang paling diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Karena ada banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah pada zaman penjajahan Belanda seperti gedung-gedung tua, museum- museum bersejarah, dll.

Datang ke Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Semua yang ada di sana tergolong murah meriah untuk sebuah tempat wisata. Selain itu, kita juga bisa belajar dari peninggalan  sejarah yang ada di sana.

Cocok sekali untuk pelajar, mahasiswa, dan yang ingin belajar sejarah. Buat yang suka fotografi, kawasan ini sangat cocok karena banyak sekali obyek-obyek yang keren, terutama yang suka dengan konsep klasik. Atau kamu ingin berencana foto pre wedding, bisa juga loh datang ke sini. Tinggal cari tempat yang cocok buat setting-nya.

Gedung dan Museum yang ada di kawasan ini diantaranya :

1. MUSEUM WAYANG

Museum Wayang. Gedung ini awalnya bernama Gereja Lama Belanda (De Oude Hollandsche Kerk) dibangun pada tahun 1640 M. Pada tahun 1732 M, gedung ini diperbaiki dan berganti nama menjadi Gereja Belanda Baru (De Nieuwe Hollandsche Kerk). Namun, terjadi gempa bumi pada tahun 1808 M yang menyebabkan sebagian bangunan ini hancur. Kemudian dibangun lagi pada Tahun 1912, dan dijual oleh pemerintah Hindia Belanda kepada sebuah perusahaan yang bernama Geo Wehry & Co serta dijadikan kantor hingga tahun 1934. Pada tahun 1936, kepemilikan gedung ini berpindah lagi setelah dibeli oleh sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan, Seni dan Budaya di Batavia milik pemerintah Belanda. Baru pada tahun 1957, gedung ini diserahkan pada Lembaga Kebudayaan Indonesia dan secara resmi dijadikan Museum Wayang pada tanggal 13 Agustus 1975. 

2. Museum Sejarah Jakarta

Museum yang paling dikenal travel dan identik dengan Kota Tua Jakarta adalah Museum Sejarah Jakarta atau biasa dikenal dengan Museum Fatahillah. Museum ini tepat berada di depan pelataran Kota Tua, tempat biasanya wisatawan duduk dan menikmati keindahan suasana Kota Tua.

Masuk ke dalam, turis akan disuguhkan dengan berbagai koleksi yang menceritakan sejarah Jakarta. Museum ini terbagi atas beberapa ruang, seperti  Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Tarumanegara, Ruang Jayakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin.

3. Museum Seni Rupa dan Keramik

Masih berada di sekitar pelataran utama Kota Tua, ada lagi museum lain yang tak kalah keren untuk dikunjungi, yakni Museum Seni Rupa dan Keramik. Museum ini memajang keramik lokal dari berbagai daerah.

Masuk ke dalam, pengunjung akan dihadapkan dengan aneka keramik dan kerajinan seni, seperti lukisan. Untuk koleksi seni rupa, museum ini menampilkan patung-patung, seperti patung Asmat.

4. Museum Bank Indonesia

Museum keren ke-4 yang ada di sekitar Kota Tua adalah Museum Bank Indonesia. Museum ini berada agak jauh dari Museum Fatahillah. Meski begitu, kalian tetap bisa mengunjunginya dengan berjalan kaki.

Museum ini menyajikan berbagai informasi mengenai peran Bank Indonesia. Meski menceritakan sejarah, museum ini tidak akan membosankan karena semua informasi disajikan secara modern dan menarik.

5. Museum Bank Mandiri

Berada tepat bersebelahan dengan Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri juga ramai dikunjungi wisatawan saat ke Kota Tua.

Di dalamnya, kalian akan diberikan informasi mengenai asal mula terbentuknya Museum Bank Mandiri. Tak hanya itu, museum ini juga mengoleksi uang Rupiah dari tahun ke tahun.

Ayo datang ke Kota Tua Jakarta sekarang! Cek paket termurah terbaik di sini !

Tentang Jejak Langkah Adventure


Jejak Langkah Adventure berawal dari Jejak Langkah yang merupakan wujud kecintaan pada backpacking dari pendirinya. Jejak Langkah berdiri pada tanggal 1 Januari 2013 lalu, ditandai perjalanan dari Jakarta-Purbalingga-Wonogiri-Jogja-Jakarta. Lewat Jejak Langkah Adventure ini, kami ingin mengajak teman-teman semua untuk menikmati alam dan belajar budaya khususnya Indonesia dengan cara yang lebih ekonomis.